wahai kekasih...
adakah kau tahu rindunya hasratku untuk mendekapmu
aku disini tersesat dalam lautan hatimu
membuatku tenggelam dalam lamunanku
kau pancarkan cahaya indah yang sulit untuk kujangkau
hingga aku tak bisa melihatmu dgn penglihatan perseptual semata
aku hanya bisa melihatmu dari jauh
memandangmu dengan keindahanmu
kau sinari duniaku dengan cahaya dirimu
hingga aku tak sanggup menjauh dari keindahanmu
kau membawaku dari kegelapan yang kelam
menuju sebuah kehidupan yang baru
selamatkan aku dari rindu yang menengelamkanku
wahai kekasih hatiku
sesuatu yang tak bisa diucapkan
jangan dipaksa untuk diucapkan
sesuatu yang tak bisa diucapkan
sebaiknya dimengerti saja
karena masih banyak makna yang bisa kita rangkai
lewat sebuah ketulusan hati
maka berdirilah disampingku
dan terangi setiap jalanku
seperti Adam menerangi Hawa nya
seperti aku, yang tulus mencintaimu
(diambil dari buku katakan cinta)
jangan dipaksa untuk diucapkan
sesuatu yang tak bisa diucapkan
sebaiknya dimengerti saja
karena masih banyak makna yang bisa kita rangkai
lewat sebuah ketulusan hati
maka berdirilah disampingku
dan terangi setiap jalanku
seperti Adam menerangi Hawa nya
seperti aku, yang tulus mencintaimu
(diambil dari buku katakan cinta)
Category:
puisi cinta
0
komen
ketika musim memajang rindunya pada hujan
ada sebongkah cemas yang tak bisa kuucapkan
aku hanya ingin memelukmu dari senja hingga subuh tiba
setapak demi setapak
kudaki jalan terjal kerisauan
saat tiba di persimpangan
ingin kutanggalkan segala ragu dan rasa bosan
ooo,
betapa kebimbangan telah berubah menjadi labirin
menjadi lingkaran tanpa celah
tapi catatlah olehmu, tentang satu kepastianku
'aku tak pernah berpaling darimu'
ada sebongkah cemas yang tak bisa kuucapkan
aku hanya ingin memelukmu dari senja hingga subuh tiba
setapak demi setapak
kudaki jalan terjal kerisauan
saat tiba di persimpangan
ingin kutanggalkan segala ragu dan rasa bosan
ooo,
betapa kebimbangan telah berubah menjadi labirin
menjadi lingkaran tanpa celah
tapi catatlah olehmu, tentang satu kepastianku
'aku tak pernah berpaling darimu'
Category:
puisi cinta
0
komen
indah sore itu
bukan pada matahari senja
yang berwarna jingga
indah sore itu
bukan pada biru samudera
di batas cakrawala
indah sore itu
adalah hitam rambutmu
yang buat aku terpana
indah sore itu
adalah biru matamu
yang memancarkan pesona
indah sore itu
adalah kamu, cinta...!
bukan pada matahari senja
yang berwarna jingga
indah sore itu
bukan pada biru samudera
di batas cakrawala
indah sore itu
adalah hitam rambutmu
yang buat aku terpana
indah sore itu
adalah biru matamu
yang memancarkan pesona
indah sore itu
adalah kamu, cinta...!
Category:
puisi cinta
0
komen
Wahai kekasih…..
Kala mentari tenggelam
Rembulan ganti bertahta
Sunyi senyap yang kembali menyapa
Di susupi bayang-bayang dirimu
Adakah engkau mengerti hatiku?
Wahai kekasih…..
Meski bayang-bayangmu enggan berpaling
Dari pelupuk mata ini,
Namun…..
Wujudmu jualah yang kunanti
Temani kesendirianku
Membelah malam
Menyingkap tabir esok nan cerah
Wahai kekasih…..
Kubutuh kepastianmu dalam
Dinginnya malam
Yang remukkan tulang
Wahai kekasih…..
Meski fajar telah terlukis di ufuk barat
Aku tetap setia menunggu
Suntuk-lantuk penuh cemas
Jawab apakah kau gerangan
Kala mentari tenggelam
Rembulan ganti bertahta
Sunyi senyap yang kembali menyapa
Di susupi bayang-bayang dirimu
Adakah engkau mengerti hatiku?
Wahai kekasih…..
Meski bayang-bayangmu enggan berpaling
Dari pelupuk mata ini,
Namun…..
Wujudmu jualah yang kunanti
Temani kesendirianku
Membelah malam
Menyingkap tabir esok nan cerah
Wahai kekasih…..
Kubutuh kepastianmu dalam
Dinginnya malam
Yang remukkan tulang
Wahai kekasih…..
Meski fajar telah terlukis di ufuk barat
Aku tetap setia menunggu
Suntuk-lantuk penuh cemas
Jawab apakah kau gerangan
Category:
puisi cinta
0
komen
Langganan:
Postingan (Atom)